AD Scientific Index (Alper-Doger Scientific Index) adalah sistem pemeringkatan ilmiah internasional yang menilai kinerja akademik individu dan institusi berdasarkan data dari Google Scholar. Dikembangkan pada tahun 2021 oleh Prof. Dr. Murat Alper dan Assoc. Prof. Dr. Cihan Döğer, indeks ini menawarkan evaluasi multidimensional terhadap produktivitas ilmiah.
Berbeda dengan pemeringkatan tradisional yang fokus pada institusi atau jurnal, AD Scientific Index menyoroti kontribusi individu ilmuwan. Dengan menganalisis lebih dari 2,5 juta ilmuwan dan 24.500 institusi di 221 negara, indeks ini memberikan wawasan tentang kekuatan dan kelemahan akademik di berbagai tingkat: individu, institusi, nasional, dan global. (AD Scientific Index)
AD Scientific Index menggunakan sembilan parameter utama yang diambil dari Google Scholar:
h-index total
h-index 5 tahun terakhir
i10-index total
i10-index 5 tahun terakhir
Jumlah sitasi total
Jumlah sitasi 5 tahun terakhir
Rasio h-index 5 tahun terhadap total
Rasio i10-index 5 tahun terhadap total
Rasio sitasi 5 tahun terhadap total
Pendekatan ini memungkinkan penilaian produktivitas ilmiah baik secara kumulatif maupun dalam periode terkini, memberikan gambaran yang lebih dinamis tentang kinerja akademik. (AD Scientific Index)
Data diperoleh dari profil Google Scholar publik para ilmuwan. Untuk memastikan akurasi, AD Scientific Index mengandalkan pendaftaran individu dan institusi secara sukarela. Hal ini membantu menjaga validitas data dan mencegah duplikasi atau informasi yang tidak akurat. (AD Scientific Index)
Ilmuwan dan institusi diklasifikasikan berdasarkan:(AD Scientific Index)
12 bidang utama (misalnya: Ilmu Kedokteran, Teknik, Ilmu Sosial)
256 sub-disiplin
221 negara
11 wilayah (seperti Asia, Eropa, BRICS)
24.500+ institusi
Setiap ilmuwan dapat melihat peringkatnya secara global, regional, nasional, dan institusional.
Posisi UNJ (27 Mei 2025)