Penelitian terbaru dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Jakarta menyoroti hubungan erat antara krisis iklim dan peningkatan angka kemiskinan di kalangan petani di pesisir Pantura. Studi ini menemukan bahwa perubahan pola cuaca yang tidak menentu telah menyebabkan gagal panen dan penurunan produktivitas pertanian secara signifikan, yang secara langsung berdampak pada pendapatan rumah tangga petani.

Riset ini merekomendasikan adanya intervensi kebijakan yang bersifat adaptif, termasuk pengembangan varietas tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim dan penguatan skema asuransi pertanian. "Solusi parsial tidak akan cukup. Diperlukan pendekatan holistik yang mengintegrasikan adaptasi iklim ke dalam strategi pengentasan kemiskinan nasional," ungkap ketua tim peneliti.